Wahai Maulana Rinai suara mulai memancar Dari bulu serulingmu yang berpendar Bergelora di tengah ruang hampa Merambat pada udara Seperti suara rindu yang magis Di telinga rumpun bambu yang menangis. Kalau tidak, Angin gagah dari utara akan menyambar Seluruh arah menghilang jadi samar Benih-benih menuntunmu jadi pembunuh Bukan pahlawan yang diharapkan datang. Need help? Get Code. Due Today.
nest...