Beberapa mengatakan bahwa buku ini memiliki gaya bercerita seperti Murakami, entahlah saya baru membaca 1 buku Murakami sehingga tidak bisa memvalidasi pernyataan tersebut, endingnya sendiri mengingatkan saya kepada buku Di Tanah Lada Ziggy Zessyazeovinazabriskie , gaya penutup yang sesungguhnya saya sukai, memberiku tanda tanya besar, penuh metafora, dan memberi pembaca kuasa penuh untuk melanjutkan kisahnya Rifat. Dari lima karakter, sutradara tetap konsisten jalinan keutuhan. Teror hantu dalam film itu baru muncul setelah mereka masuk ke hutan yang diduga tempat Telaga Setra Wingit. The queer film festival was also, unsurprisingly, inspired by cinema -- but one drawn from a negative reaction. Aku betah berlama-lama menghabiskan waktuku mencerna halaman ini dengan penuh perhatian.
nest...